Kam. Nov 30th, 2023
-Tiga orang tewas, termasuk seorang perempuan cilik 11 tahun

Harian deteksi– Tiga orang tewas, termasuk seorang perempuan cilik 11 tahun dalam serangan rudal malam hari terbaru di Kyiv, kata kepolisian setempat.

Sementara itu, korban tewas lainnya adalah seorang perempuan berusia 33 tahun, dan ibu dari korban anak yang berusia 34 tahun.

Rusia telah menargetkan ibu kota Ukraina ini sebagai sasaran serangan udara secara rutin dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

Pada serangan terbaru ini sebanyak 11 orang juga dilaporkan terluka. Serangan ini terjadi di bagian timur Desnyanskyi dan distrik Dniprovskyi.

Informasi terakhir dari otoritas Ukraina menyebutkan bahwa dua anak kecil tewas, tapi informasi itu sudah diralat.

nsiden ini merupakan serangan keempat dalam satu pekan terakhir, dan terjadi setelah 17 serangan udara yang diluncurkan ke ibu kota Ukraina sepanjang bulan Mei.

Kebanyakan serangan ini dilakukan malam hari, meskipun ada juga satu kali terjadi di siang hari.

Foto yang dibagikan oleh otoritas militer memperlihatkan tim penyelamat sedang merawat mereka yang cidera, serta bangunan yang rusak.

Dalam sejumlah unggahan di Telegram, Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan sebuah “rangkaian ledakan” telah terjadi di kota, dan tim penyelamat sedang menangani puing-puing yang berjatuhan dan kebakaran.

Sementara itu, para pejabat yang didukung Rusia di bagian wilayah yang telah diduduki Rusia di Luhansk, timur Ukraina, mengatakan lima orang tewas, dan 19 lainnya terluka akibat penembakan pihak Ukraina dari sebuah peternakan unggas pada hari Rabu.

Pada Kamis Pagi, gubernur wilayah Belgorod, bagian barat Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan setidaknya dua orang terluka dalam serangan di kota kecil Shebekino. Ia menuduh pasukan Ukraina bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Malam itu, Shebekino kembali mencekam. Pasukan Ukraina menembaki kota selama satu jam,” tulis Vyacheslav Gladkov dalam saluran Telegramnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia – yang melancarkan invasi skala besar di Ukraina pada Februari 2022 – telah menggunakan pesawat tanpa awak kamikaze serta pelbagai rudal jelajah dan balistik untuk menyerang target-target di Ukraina.

Kyiv menjadi wilayah utama serangan, dan analis percaya Moskow berusaha untuk menguras dan merusak pertahanan udara Ukraina menjelang serangan balik yang telah lama diperkirakan, di mana pemerintah Ukraina telah merencanakannya selama berbulan-bulan.

 

Sebuah bangunan yang hancur di sebuah peternakan unggas di wilayah Luhansk pada Rabu.

Selama hampir 30 menit, Volodymyr dan rekan-rekannya menggempur tank dengan perbekalan seadanya yang mereka miliki.

“Kami membakar dua kendaraan dan memperlambat seluruh konvoi,” kata Volodymyr.

Tapi kemudian Rusia membalas.

“Saat mereka melihat kami melempar botol, mereka melepaskan tembakan,” kata Maksym Shkoropar, 30 tahun.

“Saya adalah seorang bartender. Saya tidak pernah pelatihan militer.”

Setelah setengah jam berlalu, rombongan Volodymyr telah ditembak dan dievakuasi ke rumah sakit.

Tetapi bahkan dari rumah sakit, Volodymyr terus berjuang -menerima laporan dan mengecek penampakan konvoi dari warga sipil di seluruh wilayah Kyiv dan menyampaikannya ke pihak berwenang Ukraina.

Ada pula wakil gubernur di Irpin yang berusia 23 tahun, Roman Pohorilyl.

Kepada BBC, dia mengaku tidak tidur selama tiga hari.

“Rekan saya dan saya sedang menjaga hotline di kantor dewan, menerima telepon tentang konvoi itu, serta para penyabotase — orang-orang yang mengecat tanda di tanah agar diikuti konvoi.

Roman juga merupakan pakar intelijen untuk sumber-sumber terbuka. Salah satu pendiri situs DeepState yang sangat dihormati, dia mengumpulkan laporan-laporan media sosial dan intelijen. Dia mengecek geolokasinya, lalu mengunggah ulang di situsnya.

“Dalam perjalanan mereka ke Kyiv, tentara-tentara Rusia mengunggah video di media sosial. Kami mengunggah ulang video tersebut untuk mengungkap pergerakan mereka. Mereka hanya pamer, tapi dengan melakukan itu, mereka jadi ketahuan.”

Yang paling penting selama upaya menjatuhkan Kyiv, kata Roman, adalah rasa persatuan yang muncul di Ukraina.

“Semua orang melakukan sesuatu. Beberapa hari pertama memang sangat sibuk, tapi ada veteran yang membantu warga sipil. Semua orang ingin mempertahankan kota mereka.”

Di kota-kota dan desa-desa di seluruh wilayah itu, ratusan serangan yang menyasar konvoi Rusia terjadi. Serangan itu berasal dari warga sipil yang dipersenjatai dengan senjata rakitan hingga infanteri dan artileri mekanis.

Berbeda dengan Ukraina, pasukan Rusia berulang kali menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk membuat keputusan dinamis di lapangan.

“Semua orang Rusia membawa kotak logam besar bertanda ‘rahasia’,” kata Vladyslav dari Brigade-80.

“Kami menangkap satu kotak selama penyergapan. Kami menemukan peta mereka yang ditandai dengan seluruh rute mereka. Setelah itu kami mengetahui seluruh strategi mereka.”

Alat navigasi mereka juga sangat ketinggalan zaman. Setahun sejak invasi, BBC berulang kali menemukan peta yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia yang berasal dari tahun 1960-an dan 1970-an.

Ada kota-kota yang tidak ada di peta yang mereka gunakan untuk bernavigasi. Kami juga menemukan bendera semafor, cara yang sangat kuno untuk berkomunikasi antar-unit.

Salah satu taktik yang berhasil dilakukan oleh orang-orang Ukraina yang melawan adalah meledakkan jembatan dan bendungan di depan konvoi. Taktik itu memaksa Rusia mengubah rute. Lantaran bergantung pada peta lama dan komunikasi yang terbatas ke komando mereka, unit Rusia sering kali lumpuh karena keragu-raguan.

Beberapa gambar satelit menunjukkan kendaraan Rusia benar-benar berputar-putar.

Pendudukan

Di bawah tekanan serangan udara dan artileri Ukraina, konvoi Rusia akhirnya terhenti di luar batas kota Kyiv. Bagi ribuan warga sipil yang tinggal di sekitar tempat pasukan itu terhenti, pengalaman itu sangat mengerikan.

“Mereka merampok semuanya dari mana-mana. Mereka mengosongkan toko,” kata Vladyslav.

“Mereka juga menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.”

Apa yang terjadi di banyak desa dan kota di utara dan barat Kyiv masih diselidiki oleh banyak otoritas, termasuk Mahkamah Pidana Internasional.

Setelah empat minggu yang panjang, pasukan Rusia akhirnya mulai mundur.

Dua dari batalyon terbesar yang tersisa dikalahkan di dekat bandara Hostomel. 370 truk tentara lainnya, yang tampaknya ditinggalkan di desa Zdvizhvka, dihancurkan oleh artileri.

Militer Ukraina terus menekan mereka hingga 19 Maret, setelah itu Rusia mundur sepenuhnya dari Provinsi Kyiv Oblast.

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *