Jum. Des 1st, 2023

Harian DeteksiOrganisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa September 2023 adalah periode terpanas sepanjang sejarah Bumi dengan selisih yang “luar biasa” bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Melansir dari pernyataan resmi WMO, data internasional yang digunakan WMO menemukan bahwa rangkaian suhu permukaan tanah dan laut mengalami perubahan yang luar biasa. Bahkan, 2023 diklaim sebagai tahun terpanas dalam sejarah akibat banyak rekor suhu yang terpecahkan.

Menurut catatan Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa (C3S), September mengalami suhu rata-rata 16,38 derajat Celcius. Angka tersebut 0,5 derajat Celcius lebih panas dari September 2020 dan 1,75 derajat Celcius lebih panas daripada periode 1850 hingga 1900.

Sejak Juni, Bumi mengalami panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di daratan dan lautan. Bahkan, luas es di laut Antartika menjadi yang terendah dalam sejarah dalam tahun ini,” sebut Sekretaris Jenderal WMO, Prof. Petteri Taalas, dikutip Sabtu (7/10/2023).

“El Nino adalah hal yang paling mengkhawatirkan dan kami memprediksi suhu yang memecahkan rekor ini akan berlanjut selama beberapa bulan,” lanjut Prof. Taalas

Gabriel Flores dan Isabel Apaza berjalan di tempat tidur yang kering dan retak di dekat tepi Danau Titicaca pada musim kemarau di Huarina, Bolivia 3 Agustus 2023. (REUTERS/Claudia Morales)

WMO disebut akan menggabungkan kumpulan data reanalisis C3S atau ERA5 dengan lima kumpulan data internasional terkemuka lainnya untuk pemantauan iklim. Kemudian, laporan keadaan iklim global 2023 sementara WMO akan dirilis pada konferensi COP28 pada November mendatang.

Wakil Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Samantha Burgess, mengungkapkan bahwa suhu yang dicatatkan oleh September 2023 belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, catatan tersebut memecahkan rekor yang luar biasa.

“Hasil tersebut membuat 2023 menjadi tahun pertama dalam sejarah yang menjadi tahun terpanas dengan catatan 1,4 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra industrial, yakni 2 bulan sebelum COP28,” ujar Burgess.

“Hal ini membuat urgensi untuk mengatasi permasalahan iklim semakin tinggi dan lebih penting dari urusan lainnya,” lanjut Burgess.

Dilaporkan, September 2023 adalah September terpanas sepanjang sejarah Eropa, yakni dengan catatan suhu 1,1 derajat Celsius lebih tinggi dari 2020. Sementara itu, rata-rata suhu permukaan laut untuk September di 60°S-60°LU (samudra ekstrapolar) mencapai 20,92 derajat Celcius.

Sementara itu, luas es laut Antartika masih berada di rekor terendah sepanjang tahun ini. Luasan harian dan bulanan mencapai tingkat maksimum tahunan terendah dalam catatan satelit pada bulan September, yakni dengan luasan bulanan 9 persen di bawah rata-rata.

Luas es harian di Laut Arktik mencapai nilai minimum tahunan terendah ke-6, sedangkan luas es laut bulanan berada di peringkat ke-5 terendah, yaitu 18 persen di bawah rata-rata

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *