Harian Deteksi – Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel yang ada di leher rahim. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita, sekaligus menjadi penyebab kematian tertinggi pada wanita setelah kanker payudara.
Kanker serviks umumnya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki tahap atau stadium akhir. Karena itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum memicu komplikasi lebih serius.
Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami mutasi yang membuatnya tidak bisa tumbuh normal dan terkendali.
Kebanyakan mutasi sel pada kanker serviks dipicu oleh human papilloma virus (HPV) yang dapat menular melalui kontak seksual. Meski begitu, pada sebagian orang HPV bisa saja tidak menimbulkan penyakit dan mati dengan sendirinya.
Gejala Kanker Serviks
Gejala kanker serviks dapat berupa:
Pendarahan setelah berhubungan seksual, baik di antara periode menstruasi atau setelah menopause
Keluar darah yang lebih banyak saat menstruasi
Periode menstruasi lebih lama dari biasanya
Keluar cairan dari vagina yang disertai darah dan bau tidak sedap
Nyeri atau sakit pada pelvis saat berhubungan seks
Faktor Risiko Kanker Serviks
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker serviks di antaranya:
Kebiasaan merokok
Berusia di bawah 45 tahun
Berganti-ganti pasangan seksual
Melakukan hubungan seks di usia muda
Melahirkan di usia muda (17 tahun ke bawah)
Mengonsumsi obat hormon seperti diethylstilbestrol (DES) saat hamil
Pernah mengalami kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih
Pernah terkena penyakit seksual menular
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
Tipe atau Jenis Kanker Serviks
Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Karsinoma sel skuamosa (KSS)
Jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. Kanker serviks jenis ini bermula di sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
2. Adenokarsinoma
Jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim
Meski jarang terjadi, kanker serviks juga bisa terjadi di luar sel skuamosa dan kelenjar.
Tahapan Kanker Serviks
Kanker serviks terbagi menjadi empat tahapan stadium, sesuai dengan tingkat keparahannya. Tahapan tersebut antara lain:
1. Stadium I
Sel kanker ditemukan di serviks, ukurannya masih kecil dan belum menyebar.
2. Stadium II
Sel kanker sudah menyebar ke uterus tapi belum mencapai dinding pelvis atau vagina.
3. Stadium III
Sel kanker menyebar hingga ke bagian bawah vagina, dan kemungkinan sudah menyebar ke dinding pelvis, saluran kemih, dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
4. Stadium IV
Sel kanker sudah menyebar ke kandung kemih, rektum, dan bagian tubuh lain seperti tulang dan paru-paru.
Diagnosis Kanker Serviks
Kanker serviks berkembang dapat secara perlahan selama bertahun-tahun. Karena itu, penting untuk melakukan skrining secara rutin, serta tes Pap untuk mendeteksi kemungkinan kanker serviks. Tes Pap dilakukan dengan cara mengambil sel dari serviks guna mendeteksi tanda-tanda sel kanker serta gangguan lainnya.
Jika tes Pap menunjukkan hasil yang tidak normal, maka selanjutnya akan dilakukan tes untuk mendeteksi infeksi HPV pada sel di serviks.
Jika terdeteksi sel abnormal pada serviks, dokter dapat melakukan kolposkopi untuk melihat kondisi leher rahim dari dekat dengan menggunakan alat bernama spekulum yang dipasangi dengan lensa mikroskop.
Pengobatan Kanker Serviks
Jika pasien didiagnosis mengidap kanker serviks, maka opsi pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
1. Terapi Radiasi
Dilakukan untuk membunuh sel kanker pada serviks. Ada dua jenis terapi radiasi yang bisa dilakukan, yakni External beam radiation therapy (EBRT) dan brachytherapy.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang diinjeksi atau diberikan secara oral. Kemoterapi dilakukan dengan siklus tertentu, dan setiap siklus memiliki periode yang berbeda-beda tergantung letak sel kanker serta jenis obat yang digunakan.
3. Operasi
Ada beberapa operasi yang bisa dilakukan untuk menangani kanker serviks, seperti:
Operasi laser
Cryosurgery
Biopsi kerucut (cone biopsy)
Histerektomi
Trachelectomy
Operasi eksenterasi pelvis
Apa Kanker Serviks Bisa Dicegah?
Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan skrining secara teratur. Selain itu, risiko kanker serviks dapat dikurangi dengan:
Melakukan vaksin HPV
Menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lain saat berhubungan seks
Tidak gonta ganti pasangan seksual
Tidak merokok
Sumber : Detikcom