Kam. Nov 30th, 2023

 

Harian Deteksi – Jerawat adalah permasalahan kulit yang sering terjadi dan mengakibatkan turunnya PD. Salah satu tipe jerawat yang banyak dialami adalah jerawat batu. Jerawat ini berisiko mengakibatkan jaringan parut hingga infeksi.
Kista jerawat batu sering menyakitkan dan berisi nanah yang terletak jauh di bawah kulit. Apa saja penyebab jerawat batu dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengetahui informasi mengenai jerawat batu, simak artikel berikut ya.

Penyebab Jerawat Batu
Jerawat batu adalah penyumbatan pori-pori yang menyebabkan infeksi dan peradangan. Jerawat batu paling sering menyerang remaja, wanita, dan orang dewasa dengan ketidakseimbangan hormon.
Hal umum yang menjadi penyebab dari jerawat batu adalah kombinasi bakteri, minyak, dan sel-sel kulit kering yang terperangkap dalam pori-pori kamu. Mengutip WebMd, berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab jerawat batu:

1. Perubahan hormon
Kondisi hormon menjadi salah satu faktor penyebab jerawat batu. Umumnya, perubahan hormon pada remaja atau usia menopause bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat ini. Menstruasi, masa kehamilan pada wanita juga menjadi penyebab jerawat batu.

2. Genetik
Sejumlah orang cenderung memiliki jerawat batu karena riwayat keluarga alias genetika. Menurut penelitian, riwayat keluarga yang mudah menderita jerawat juga menjadi salah satu resikonya.

3. Obat-obatan
Beberapa obat resep dan bahan kimia seperti lithium, kortikosteroid, testosteron, isoniazid, dan fenitoin dapat memicu atau memperburuk jerawat. Untuk itu, pastikan kamu mengenali komposisi obat yang kamu konsumsi ya Detikers.

4. Kosmetik komedogenik
Kosmetik berminyak atau berminyak, lotion, dan bahan pembersih dapat bersifat komedogenik, atau menyumbat pori-pori. Penyumbatan ini dapat menyebabkan atau memperburuk jerawat.

Banyak mitos beredar mengenai penyebab jerawat. Salah satunya mengenai makanan dan kebersihan kulit. namun faktanya, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa makan makanan berminyak atau pedas, coklat atau kacang-kacangan kemungkinan tidak menyebabkan jerawat.

Kebersihan yang buruk juga dinilai tidak menyebabkan jerawat. Pasalnya, menggosok kulit secara berlebihan atau menggunakan bahan kimia atau sabun yang keras untuk membersihkan wajah dapat mengiritasi kulit dan dapat memicu atau memperburuk jerawat.

Apa Itu Jerawat Batu?
Mengutip dari laman Drugwatch, jerawat batu adalah kondisi peradangan kulit berupa jerawat yang besar, menyakitkan, dan berisi nanah yang terbentuk jauh di bawah kulit. Jerawat ini terjadi ketika pori-pori di kulit kamu tersumbat.

Biasanya dikarenakan oleh minyak dan sel kulit mati. Bakteri yang terperangkap di dalam pori-pori menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kemerahan.Jerawat ini dianggap sebagai bentuk jerawat yang paling parah dan lebih jarang terjadi.

Jika benjolan pecah, infeksi dapat menyebar ke seluruh lapisan kulit dan menyebabkan lebih banyak jerawat. Bentuk jerawat ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, baik secara psikologis maupun fisik.

Gejala Jerawat Batu
Jerawat batu lebih terlihat daripada jerawat biasa yang menghasilkan nodul, pustula, kista, papula inflamasi pada wajah dan area tubuh lainnya. Biasanyamenimbulkan jaringan parut jerawat yang dapat bertahan lama atau bahkan permanen.

Berikut beberapa karakteristik jerawat batu:

Benjolan merah lebih besar, biasanya sekitar 5mm yang berisi nanah
Terasa nyeri atau lembut saat disentuh
Berkerak
Mengeluarkan nanah dari kepala yang berwarna kuning keputihan
Jerawat ini sering muncul di area wajah, punggung belakang atau bahkan belakang telinga.
Pengobatan Jerawat Batu
Umumnya, memerlukan waktu tiga bulan atau lebih untuk menghilangkan bekas jerawat ini. Perawatannya pun cenderung melibatkan antibiotik oral atau mengoleskan krim sesuai resep ke kulit wajah.

Berikut beberapa bahan yang dipercaya dapat mengobati jerawat batu:

Krim antibiotik, larutan gel, atau lotion yang berfungsi membunuh bakteri dan mengurangi peradangan.
Asam azelaic atau asam salisilat untuk membunuh bakteri dan menyingkirkan sel kulit mati yang berlebih.
Benzoil peroksida untuk mengurangi jumlah bakteri pada kulit.
Retinol, turunan vitamin A yang membantu pengelupasan sel kulit mati.
Selain itu, umumnya dokter juga akan merekomendasikan obat-obatan seperti:

Suntikan kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan atau mengempiskan jerawat.
Retinoid tablet yang berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih pada wajah, biasanya diminum dua kali sehari.
Antibiotik, ini berfungsi mengatasi infeksi bakteri penyebab jerawat.
Kortikosteroid untuk meredakan peradangan.
Selain tindakan medis, kamu juga bisa membantu mencegah jerawat jenis ini dengan mandiri dirumah. Caranya adalah:

Banyak minum air putih
Kelola stress dengan baik
Hindari menyentuh bagian wajah atau area jerawat menggunakan tangan kosong
Jangan menggunakan scrub atau produk yang dapat menyebabkan iritasi
Istirahat yang cukup
Lakukan olahraga rutin
Hindari makanan manis dan berminyak
Jangan lupa pakai sunscreen yang bersifat nonkomedogenik setiap hari khususnya saat akan beraktivitas ke luar rumah
Jangan memencet dan memecahkan jerawat sendiri
Konsumsi sayur dan buah-buahan lebih banyak
Hindari begadang
Jangan terlalu sering terpapar matahari
Cuci muka dengan rutin sesuai anjuran kesehatan, yaitu dua kali sehari.
Itu tadi mengenai jerawat batu, baik penyebab hingga cara mengatasinya. Walaupun mengganggu, tapi kamu harus tetap percaya diri ya Detikers. Semoga bermanfaat.

Sumber : Detikcom

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *