Jum. Des 1st, 2023
PDIP Bakal Evaluasi Total Keanggotaan Keluarga Jokowi Jika Gibran Jadi Cawapres Pendamping Prabowo

Harian Deteksi Jika Mahkamah Konstitusi pada pekan depan meloloskan gugatan soal batas minimum usia cawapres, Gibran Rakabuming disebut bakal didapuk menjadi pendamping Prabowo Subianto. Hal ini juga memiliki berbagai dampak politik, terutama hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, Rabu (11/10/ ) mengatakan, jika pada akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo, itu semua akan menjelaskan di mana posisi Jokowi pada 2024.

“Jika gibran jadi cawapres, makin jelas posisi Jokowi. Pasti dukung Gibran. Karena posisi Jokowi sebagai ayah, sulit untuk memposisikan dirinya netral di Pilpres 2024,” ujarnya.

Menurut Arifki, selama ini posisi Jokowi seakan “kabur” atau main dua kaki, yakni di Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Dengan munculnya pasangan Gibran dan Prabowo, posisi Jokowi sudah jelas. Tidak bisa lagi disebut ada di Ganjar. Pasti dia akan mendukung anaknya,” kata Arifki.

Jika terjadi, tentu menurut Arifki, hal ini akan berimplikasi pada menghangatnya konstelasi politik.

“Ini akan jadi pertarungan antara Teuku Umar (Megawati) dan Raja Solo. Karena Pak Jokowi jelas tak akan lagi bisa bilang mendukung Ganjar jika pasangan Prabowo adalah Gibran.”

Saat ditanya dalam skenario terburuk, apakah mungkin PDIP menarik semua menterinya dari pemerintahan Jokowi, Arifki menilai peluang ke arah itu tetap terbuka.

“Jika bicara soal politik, tentu bicara segala kemungkinan. Terkait hal tadi, saya melihatnya mungkin saja terjadi. Mungkin saja PDIP akan menarik menterinya dari pemerintahan. Tapi seberapa persentase hal itu terjadi, itu soal lain,” ujarnya.

Arifki juga menyoroti kemungkinan tergerusnya suara PDIP dan Ganjar di Jateng jika akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo.

“Sangat mungkin terjadi. Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP. Namun ada yang menarik juga, untuk suara parpol, siapa yang akan mendapat efeknya di Jateng jika Gibran menjadi cawapres Prabowo. Apakah PSI atau Gerindra? Kita akan menantikan sama-sama,” katanya.

Bakal Terjadi Perang “Bubat”?

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai ‘perang bubat’ antara PDIP dengan kubu Prabowo Subianto bisa terjadi bila Gibran jadi cawapres. Menurut Umam, saat ini kubu Prabowo sedang menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia capres dan cawapres.

Dia menyebut bila MK mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres, maka hampir pasti Gibran akan dipinang Prabowo.

“Pencawapresan Gibran bisa menciptakan ‘perang bubat’ antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi (Joko Widodo),” kata Umam dalam keterangannya dikutip, Selasa (10/10/ 2023 ).

Umam memprediksi PDIP akan mengevaluasi total keanggotaan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

“Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP,” ujarnya.

Dia menjelaskan ada sisi positif untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) bila Gibran menjadi cawapres Prabowo. Umam mengatakan hal tersebut bisa menjadi titik temu antara Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di tengah tarik menarik antara Golkar dan PAN yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.

“Sisi positif dari pencawapresan Gibran, hadirnya putra sulung Jokowi itu memang dianggap bisa menjadi titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal Koalisi Indonesia Maju,” ujarnya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *