Sen. Des 4th, 2023

Perusahaan teknologi dunia kini terpusat pada dua hal, digitalisasi melalui revolusi industri 4.0, dan gerakan penggunaan energi terbarukan untuk menghadapi perubahan iklim.

Di tengah-tengah pergerakan ini, terdapat ribuan data center yang beroperasi sepanjang waktu untuk mendukung proses digitalisasi di hampir semua sektor kehidupan.

Jika orang berbicara tentang cloud, ini akan merujuk ke gedung-gedung data center yang berisikan banyak komputer dan menyimpan pekerjaan, penelitian, permainan, hingga kisah-kisah kehidupan kita.

Mengutip dari laman resmi Microsoft, Selasa (10/10/2023), meskipun energi yang digunakan data center hanya sekitar 1 persen dari seluruh listrik yang dikonsumsi secara global, tapi pengaruhnya terhadap penggunaan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan sangatlah besar.

Menurut analisis Badan Energi Internasional yang dilakukan oleh George Kamiya dan Laszlo Varro, penggunaan energi oleh perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka relatif kecil dibandingkan dengan jejak ekonomi, keuangan, dan bahkan jejak sosial mereka.

“Namun, justru karena jejak keuangan yang besar, dikombinasikan dengan pengaruh budaya dan ilmiah mereka yang sangat besar, perusahaan-perusahaan ini memiliki peran yang sangat besar dalam mengatasi tantangan iklim,” tulisnya.

Adapun salah satu cara perusahaan tersebut terlibat di pasar energi terbarukan adalah melalui perjanjian jual beli tenaga listrik atau PPA (Power Purchase Agreement). Dengan PPA, sebuah perusahaan setuju untuk membeli energi terbarukan dalam jangka waktu tertentu.

Kepala Penelitian Keberlanjutan di BloombergNEF Kyle Harrison menuturkan, jaminan pendapatan tetap untuk proyek baru ini telah menjadi kekuatan dalam memperluas pasar energi terbarukan.

“Permintaan perusahaan secara khusus telah menjadi penyebab yang besar bagi pembangunan energi bersih di seluruh dunia,” katanya.

Perusahaan besar seperti Microsoft yang telah menggunakan energi terbarukan harus menandatangani lebih banyak kesepakatan untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini disebabkan permintaan yang tumbuh begitu cepat.

Target 100 Persen Energi Terbarukan

Microsoft merupakan pembeli energi terbarukan terbesar kedua melalui PJBL pada 2021, yang merupakan komitmen membantu meningkatkan pembiayaan untuk mengoperasikan pembangkit listrik baru.

Secara keseluruhan, Microsoft telah menandatangani PPA yang akan berkontribusi dalam menghadirkan lebih dari 10 gigawatt kapasitas energi terbarukan baru secara online.

Microsoft juga memperkirakan, pusat datanya di Irlandia akan menggunakan 100 persen energi terbarukan hasil projek PPA pada 2025.

Sementara Manajer Umum Energi Microsoft Brian Janous menyatakan, seiring dengan perluasan pusat data untuk memenuhi permintaan pelanggan, Microsoft turut menunjukkan komitmennya mengurangi konsumsi karbon dan membantu menyelesaikan masalah perubahan iklim.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui pembelian energi terbarukan hingga inovasi dan kolaborasi, serta mengadvokasi kebijakan yang menciptakan keberkelanjutan.

“Penting bagi kami untuk menyuarakan pendapat kami untuk membantu memengaruhi perkembangan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi yang cepat,” ujarnya.

Harrison dari BloombergNEF juga mengatakan, penting bagi perusahaan seperti Microsoft untuk aktif dalam mencari kebijakan yang mendukung energi bersih.

Seperti yang sudah dijelaskan, Microsoft akan menggunakan 100 persen energi terbarukan pada 2025. Artinya, perusahaan memiliki PPA untuk pasokan energi hijau ke semua pusat data, gedung, dan kampusnya.

Sementara Pada 2050, Microsoft telah berkomitmen untuk menghilangkan semua karbon yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, baik secara langsung maupun melalui konsumsi listrik.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *