Jum. Des 1st, 2023

Melihat Kinerja Keuangan Emiten Tambang BUMN hingga Kuartal III 2023

Harian Deteksi – Emiten tambang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyampaikan kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama 2023.

Pada periode tersebut, emiten tambang BUMN tersebut mencatatkan kinerja beragam. Adapun PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu emiten tambang BUMN yang  penjualannya menyusut paling kecil dibandingkan yang lainnya pada kuartal III 2023.

Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com rekap kinerja keuangan emiten tambang BUMN hingga kuartal III 2023.

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan penjualan sebesar Rp 30,89 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini berkurang 8,28 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan ANTM pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 33,68 triliun.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan ANTM per kuartal III 2023 didominasi oleh segmen bisnis emas senilai Rp 19,29 triliun atau turun 18,01 persen dibandingkan penjualan emas per kuartal III 2022 senilai Rp 23,53 triliun.

Di sisi lain, ANTM mencetak kenaikan penjualan bijih nikel sebesar 90,44 persen menjadi Rp 6,78 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,56 triliun.

Sementara itu, beban pokok penjualan ANTM menyusut 10,43 persen menjadi Rp 24,80 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 27,69 triliun.

Beban usaha ANTM ikut menurun 15,12 persen dari Rp 3,24 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 2,75 triliun per kuartal III 2023.

Hingga akhir kuartal III 2023, ANTM mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,84 triliun atau meningkat 8,39 persen dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 2,62 triliun.

Total aset ANTM per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 35,50 triliun atau tumbuh 5,56 persen dibandingkan total aset emiten pelat merah ini per akhir 2022 senilai Rp 33,63 triliun.

Aneka Tambang mengalami kenaikan liabilitas dari Rp 9,92 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 10,88 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas ANTM juga ikut tumbuh dari Rp 23,71 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 24,61 triliun per akhir kuartal III 2023.

2.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 27,73  triliun per kuartal III 2023. Hasil ini berkurang 10,72 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan PTBA pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 31,07 triliun.

Adapun beban pokok pendapatan PTBA membengkak 26,86 persen menjadi Rp 21,81 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 17,19 triliun.

Dengan begitu, laba usaha pun susut menjadi Rp 4,30 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,06 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2023, PTBA mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,77 triliun atau susut 62,21 persen dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 10 triliun.

Total aset PTBA per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 36 triliun turun dibandingkan total aset emiten pelat merah ini per akhir 2022 senilai Rp 45,35 triliun.

PTBA mengalami kenaikan liabilitas dari Rp 16,44 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 16,57 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas PTBA turun dari Rp 28,91 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 19,42 triliun per akhir kuartal III 2023.

3. PT Timah Tbk (TINS)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *