Harian Deteksi – Ya, dengan ukuran yang besar dan tubuh yang berbulu, tarantula memang tampak mengerikan. Namun, apakah mereka memang perlu ditakuti? Apakah mereka agresif dan suka menggigit? Jawabannya dan beberapa fakta lain soal tarantula bisa kamu dapatkan dalam tujuh fakta soal tarantula berikut ini
1. Tarantula Namanya berasal dari laba-laba yang sebenarnya berbeda jenis
Tarantula adalah sebutan umum untuk laba-laba dari famili Theraphosidae yang bercirikan ukuran besar dan tubuh berambut. Namun sebenarnya, asal mula sebutan tersebut cukup unik. Laman Britannica menyebut bahwa nama trantula berasal dari nama sejenis laba-laba serigala (Lycosa trantula) yang hidup di Eropa Selatan.
Lycosa trantula sendiri sebenarnya tidak termasuk famili Theraphosidae. Makanya, mereka tidak sejenis dengan trantula yang dikenal sekarang. Namun, mereka cukup populer dan ditakuti pada masa itu. Popularitas mereka akhirnya membuat nama trantula jadi disematkan untuk semua jenis laba-laba yang besar dan berbulu hingga kini.
2. Beracun, tapi kita harusnya lebih takut pada rambutnya
Salah satu ketakutan terbesar orang pada umumnya saat melihat tarntula ialah takut digigit. Dengan ukuran yang besar, gigitan tarantula memang bisa menyakitkan. Selain itu, mereka memang umumnya beracun. Namun, jangan khawatir, Live Science menyebut bahwa gigitan trantula tidak lebih berbahaya daripada sengatan lebah madu.
Saat menggigit, trantula hanya akan menyuntikkan sedikit racun, malah kadang tidak menyuntikkan racun sama sekali. Lagi pula, mereka bukan hewan yang agresif dan hanya akan menyerang kalau diganggu. Cara utama mereka mempertahankan diri ialah kabur ketika ada predator.
Hal yang sesungguhnya perlu kita waspadai dari mereka yaitu rambut-rambut halus pada tubuhnya. Saat terdesak, trantula mempertahankan dirinya dengan cara merontokkan bulu-bulu halus tersebut. Jika terkena mata atau membran mukosa lain, iritasi bisa terjadi, bahkan kebutaan. Hati-hati, ya!
3. Memangsa berbagai jenis hewan
Relatif tidak berbahaya bagi manusia, trantula tentu adalah salah satu jenis laba-laba yang paling ditakuti di dunia hewan. Mereka adalah pemakan segala. Dengan ukuran yang besar, mereka memang mampu memangsa hewan berukuran cukup besar.
Tarantula goliat pemakan burung (Theraphosa blondi) adalah spesies trantula terbesar sekaligus laba-laba terbesar di dunia. Sesuai namanya, laba-laba ini bahkan sanggup memangsa burung! Namun, mereka lebih sering makan serangga dan hewan-hewan lain, seperti kadal, kodok, tikus, bahkan ular!
4. Membuat jaring, tapi bukan untuk menangkap mangsa
Seperti laba-laba pada umumnya, trantula juga membuat jaring. Namun, tujuannya bukan untuk menangkap mangsa. Laman Beyond the Threat menjelaskan bahwa kebanyakan trantula membuat lubang di tanah tempat mereka bersembunyi menunggu mangsa. Untuk menguatkan struktur lubang yang mereka buat, tarantula menggunakan jaringnya.
Beberapa tarantula juga membuat jaring untuk memudahkan mereka dalam memanjat. Hal itu membuat pergerakan mereka lebih cepat, khususnya saat mengejar mangsa. Tarantula juga membuat jaring untuk tempat kawin dan alas saat mereka berganti rangka luar.
5. Tarantula betina hidup puluhan tahun, sementara si jantan hanya beberapa tahun
Tarantula adalah salah satu jenis laba-laba dengan masa hidup terlama. Namun, itu hanya berlaku untuk si betina yang rata-rata bisa hidup hingga 30 tahun. Tarantula cokelat oklahoma (Aphonopelma hentzi) betina malah bisa hidup hingga 40 tahun! Sementara, masa hidup trantula jantan jauh lebih singkat, maksimal hanya sekitar 7 tahun saja.
6. Memperbarui organ dalamnya secara berkala
Tarantula termasuk hewan yang memiliki rangka luar, sama seperti serangga. Namun berbeda dari kebanyakan serangga, trantula secara berkala mengganti rangka luarnya. Istimewanya, dalam proses tersebut mereka juga memperbarui organ-organ dalamnya.
National Geographic menyebut organ yang mereka perbarui, di antaranya lapisan perut dan kelamin betina. Mereka bahkan juga bisa menumbuhkan organ luar yang hilang seperti kaki dan pedipalps alias alat sensor yang terletak di bagian depan tubuhnya.
7. Jika terjatuh, tarantula bisa mati
Meski tampak mengerikan, trantula sebenarnya adalah jenis laba-laba yang rapuh. Rangka luar mereka mudah hancur jika mereka terjatuh, bahkan dari tempat yang tidak terlalu tinggi sekalipun. Jika rangka abdomennya rusak, arantula hampir pasti akan mati.
Makanya, orang yang memelihara trantula perlu berhati-hati untuk mencegah mereka terjatuh. Itulah sebabnya mengangkat trantula hanya boleh dilakukan kalau memang diperlukan dan harus hati-hati. Bukan karena berbahaya bagi manusia, tapi justru berbahaya bagi si trantula. Ia bisa tiba-tiba melompat dari tangan dan terjatuh lalu mati.
Itulah tujuh fakta seputar trantula, si laba-laba terbesar yang ternyata tidak berbahaya bagi manusia. Gimana, apakah kamu masih takut atau justru jadi tertarik pada mereka?
Sumber : idntimes.com