Jum. Des 1st, 2023

Bauran energi baru terbarukan (EBT) atau energi bersih di Indonesia disebut masih di angka 12,8 persen. Padahal, RI punya target bauran EBT mencapai 23 persen di 2025.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menerangkan, bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia mengalami peningkatan secara volume. Namun, jika dihitung persentasenya masih belum signifikan.

“Kita secara volume naik ya, angkanya masih di angka 12,8-13 persen. Jadi persentasenya itu tidak naik tapi volume-nya naik,” kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Kendati begitu, dia menegaskan pemerintah terus menambah pembangkit listrik untuk menghasilkan energi bersih. Salah satunya dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Cirata.

“Kan kita tambah terus pembangkit, kan akan segera juga diresmikan tuh sama Presiden untuk yang PLTS yang di Cirata,” ungkapnya.

Terkait target di 2025 mendatang, Dadan menegaskan pihaknya terus berupaya untuk bisa mencapai hal tersebut. “Kita lagi berupaya hal tersebut. Nanti aja ditanya nya 2025,” sambung dia.

Dia mengatakan, rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan PLTS terapung Cirata pada awal November 2023, bulan depan. Dengan begitu, bauran energi bersih Indonesia akan mengalami penambahan.

“Itu kan akan diresmikan oleh Presiden, sedang kita mintakan arahan Presiden untuk peresmian, mungkin di awal November,” kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (6/10/2023).

Infromasi, PLTS Cirata memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp). PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini memuat lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.

Kesiapan PLTS Terapung Cirata

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo meninjau langsung pembangunan PLTS dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp) ini pada Kamis kemarin. Ia memastikan kesiapan PLTS terapung Cirata untuk dapat dioperasikan.

“Saat ini kami sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. Kami optimis akhir Oktober 2023, sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional, PLTS ini bisa diresmikan,” ucap Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/9/2023).

Darmawan menjelaskan PLTS terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar. Lewat kolaborasi, proyek ini mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal. Dengan menerapkan teknologi yang canggih, PLTS ini juga turut melahirkan kompetensi baru bagi PLN.

“Tadi saya bertemu dengan beberapa personel, lulusan universitas terbaik negeri ini. Saya tanya setahun yang lalu apakah mereka paham bagaimana membangun dan mengoperasikan PLTS terapung ini? They nothing know about this. Banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan. Namun tantangan tersebut, berhasil kami petakan, dan kami cari jalan keluarnya. Tantangan tersebut ternyata membuat kami semakin kuat,” tutur Darmawan.

Darmawan mengatakan PLTS terapung ini terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat. Terbentang di area seluas 200 hektar yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *