Sen. Des 4th, 2023

Harian Deteksi – Tubuh tersusun dari lemak. Lemak tubuh sebenarnya memiliki banyak manfaat. Jika jumlahnya berlebihan, lemak tubuh menimbulkan obesitas. Obesitas berisiko memunculkan penyakit serius, seperti diabetes.
Apa Itu Obesitas?
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas merupakan permasalahan epidemi karena lebih dari sembilan juta orang meninggal setiap tahun akibat obesitas pada 2017.

Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis di antaranya adalah serangan jantung koroner, stroke, diabetes mellitus (kencing manis), dan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, pengidap obesitas juga berisiko terjadinya penyumbatan pernapasan ketika sedang tidur. Bahkan, dapat memicu terjadinya kanker kelenjar prostat bagi laki-laki serta kanker payudara dan leher rahim bagi perempuan.

Gejala Obesitas
Tidak ada gejala spesifik terkait dengan obesitas. Seorang dokter dapat mendiagnosis obesitas berdasarkan faktor-faktor berikut:

Kelebihan lemak perut (visceral) yang lebih tinggi dari jumlah lemak tubuh di daerah lain
Lingkar pinggang lebih dari 40 inci untuk pria atau 35 inci untuk wanita
Indeks Massa Tubuh (BMI) lebih dari 30
Penyebab Obesitas
Mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibakar dalam aktivitas sehari-hari secara jangka panjang dapat menyebabkan obesitas. Seiring waktu, kalori ekstra ini bertambah dan menyebabkan penambahan berat badan.

Meskipun itu memang penyebab obesitas, beberapa penyebab tidak dapat dikendalikan, seperti:

Genetika yang memengaruhi cara tubuh memproses makanan menjadi energi dan cara penyimpanan lemak
Bertambahnya usia yang menyebabkan berkurangnya massa otot dan laju metabolisme yang lebih lambat sehingga lebih mudah menambah berat badan
Kurang tidur menyebabkan perubahan hormonal yang membuat orang merasa lebih lapar dan ingin makanan berkalori tinggi tertentu
Stres tinggi dapat memicu produksi hormon yang menyebabkan orang makan lebih banyak dan menyimpan lebih banyak lemak
Kehamilan. Berat badan yang bertambah selama kehamilan mungkin sulit untuk diturunkan dan akhirnya dapat menyebabkan obesitas
Kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, antara lain:
Sindrom metabolik, sekelompok faktor risiko yang meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, dan kelebihan lemak di sekitar pinggang yang meningkatkan peluang terkena sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Obesitas meningkatkan risiko munculnya gejala parah jika terinfeksi virus COVID-19.

Diagnosis Obesitas
Tenaga medis akan mengukur berat badan, tinggi, dan lingkar pinggang pasien. Mereka menanyakan riwayat kondisi medis, pengobatan, dan perubahan berat badan. Mereka juga ingin tahu tentang pola makan, tidur, olahraga saat ini, faktor stres, dan apa pernah mencoba program penurunan berat badan. Mereka mungkin bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga kandung.

Tenaga medis juga memeriksa fungsi vital dengan mengukur detak jantung, tekanan darah, dan mendengarkan jantung dan paru-paru. Mereka mungkin melakukan tes darah untuk memeriksa kadar glukosa darah, kolesterol, dan masalah hormon.

Pengobatan Obesitas
1. Perubahan pola makan

Beberapa orang mungkin mendapat manfaat dari mengurangi ukuran porsi atau camilan di antara waktu makan. Bagi yang lain, mereka mengubah jenis makanan yang dimakan.

Konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan tersebut cenderung membuat orang cepat kenyang meskipun rendah lemak, tinggi serat, dan zat gizi mikro.

2. Peningkatan aktivitas

Lakukan olahraga sederhana, misalnya jalan sehat dengan kecepatan sedang setiap 30 menit selama 5 hari/minggu. Jalan-jalan setiap hari saat makan siang dan sebelum atau sesudah bekerja membantu pembakaran kalori.

3. Terapi perilaku

Konseling, support group, dan terapi perilaku kognitif mungkin berperan dalam mendukung perjalanan penurunan berat badan. Metode-metode dapat membantu memperbaiki otak untuk mendukung perubahan positif dan mengelola stres.

4. Obat-obatan

Tenaga medis mungkin merekomendasikan obat untuk digunakan bersamaan dengan perawatan lain. Obat-obatan berfungsi membantu penurunan berat badan dari sisi lain, seperti mengurangi nafsu makan.

5. Operasi penurunan berat badan

Jika didiagnosis dengan obesitas kelas III, operasi bariatrik dapat menjadi pilihan bagi. Operasi adalah solusi yang sangat efektif untuk penurunan berat badan yang signifikan dalam jangka panjang. Semua prosedur operasi bariatrik mengubah sistem pencernaan dalam beberapa cara. Operasi ini bekerja dengan membatasi jumlah kalori yang dapat dikonsumsi dan diserap, serta mengubah faktor hormonal dalam sistem pencernaan.

Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengkhawatirkan berat badan atau masalah kesehatan yang berhubungan dengan berat badan, tanyakan kepada dokter tentang pengelolaan obesitas. Dokter dapat mengevaluasi risiko kesehatan dan mendiskusikan pilihan penurunan berat badan

Sumber : Detikcom

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *