Harian Deteksi – Traveler yang ingin ke Thailand tak perlu repot menyiapkan banyak dokumen. Cuma bekal paspor, kamu bisa datang ke negeri gajah putih.
Liburan Ke Thailand Mulai Januari 2023, aturan masuk Thailand memang lebih mudah. Sebelumnya, sama seperti negara lain pada umumnya, kedatangan turis asing dibatasi untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Tourism Authority Thailand (TAT) menjelaskan pada awal tahun ini bahwa turis tak perlu lagi menunjukkan dokumen vaksinasi, tes COVID-19, dan asuransi kesehatan.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Charnvirakul menyebutkan bahwa turis asing yang tiba di Thailand tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi.
Turis asing juga tidak diharuskan menunjukkan hasil tes COVID. Mereka yang tidak divaksinasi dapat memasuki negara itu tanpa batasan.
Kemudian turis asing juga tidak wajib memiliki asuransi kesehatan COVID-19 jika hanya bepergian ke Thailand.
Mengenai kelonggaran aturan ini, detikTravel membuktikan sendiri betapa mudahnya berkunjung ke Thailand. Sesampainya di Bandara Internasional Don Mueang Bangkok pada Sabtu (24/6/2023) pukul 09.30 waktu setempat, detikTravel segera menuju imigrasi untuk pemeriksaan dan pengecapan paspor.
Liburan Ke Thailand Di sana, turis hanya perlu melakukan pemindaian sidik jari dan foto. detikTravel sendiri tidak mendapatkan pertanyaan apapun. Mungkin saking seringnya turis Indonesia datang ke sini, alat pemindaian dan petugas imigrasi pun bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Sesuai dengan aturan yang dijabarkan di atas, tak ada pengecekan bukti vaksin hingga tes COVID-19. Sejak di pesawat hingga bandara pun, banyak orang yang tak bermasker karena Thailand tak lagi mewajibkan penggunaannya.
Khusus untuk wisatawan Indonesia, berwisata ke Thailand juga bebas visa. Jadi, wisatawan Indonesia bisa langsung liburan selama 30 hari di sini.
-
Tips liburan ke Thailand untuk pemula
1. Riset tujuan dan durasi liburan
Liburan Ke Thailand Pertama, sebelum menyusun itinerary (rencana perjalanan) dan tujuan wisata, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan dan durasi liburan.
“Untuk first timer (pemula) paling biasanya lima hari empat malam. Tapi balik lagi tergantung punya waktu berapa lama dan tujuannya ke mana,” ujar Valencia.
Misalnya, untuk ke Bangkok dan Pattaya, umumnya wisatawan menghabiskan waktu empat hari tiga malam malam, atau lima hari empat malam.
Sementara itu, untuk tujuan lebih jauh seperti ke Phuket atau Chiang Mai yang membutuhkan pesawat tambahan berdurasi satu jam, umumnya butuh waktu enam hingga tujuh hari.
“Dari pariwisata Thailand sudah menyediakan informasi gratis di digital brosur yang bisa diakses di wisatathailand.id, jadi baca dulu punya waktu berapa lama dan mau ke mana saja,” tambahnya.
2. SIM card dan jaringan internet
Liburan Ke Thailand Selanjutnya, kata Valencia, banyak wisatawan yang masih bingung soal SIM card (kartu SIM) yang digunakan selama di Thailand.
Ia menjelaskan, sebenarnya saat ini sudah banyak penyedia jasa WiFi portable (portabel) untuk jaringan internet di Thailand. Namun, SIM card juga mudah ditemukan di sejumlah titik.
“Sekarang banyak yang menyediakan WiFi portable. Tapi kalau ingin beli SIM card, di bandara sudah ada, di Seven Eleven (minimarket) sudah banyak juga,” tuturnya.
3. Bawa uang tunai secukupnya
Liburan Ke Thailand Soal uang, mungkin masih ada yang bertanya-tanya sebaiknya membawa berapa dan dalam bentuk rupiah, baht, atau dollar.
Valencia menyarankan untuk membawa mata uang baht dalam jumlah secukupnya seperti 1.000 baht atau setara kira-kira Rp 500.000.
“Itu untuk misalnya yang darurat, harus naik taksi, beli SIM card, beli minum, dan lainnya,” ujar dia.
Ia tidak menyarankan wisatawan untuk membawa uang rupiah dan ditukarkan setibanya di negara tersebut karena nilai tukar rupiah di Thailand dikatakan kurang bagus.
Sisanya, kata Valencia, lebih baik membawa dalam bentuk dollar atau melakukan penarikan di ATM di Thailand.
4. Perhatikan musim
Liburan Ke Thailand Selanjutnya, kamu perlu memperhatikan tempat yang dituju dan musim keberangkatan. Sebab, kata Valencia, musim di Thailand menyesuaikan juga dengan lokasinya.
“Misalnya ke utara Thailand, lumayan dingin, paling bagusnya pergi antara November sampai Februari, udaranya masih dingin dan bunga-bunga lagi mekar,” tutur dia.
Berbeda dengan yang ingin ke pantai. Sebaiknya datang saat musim panas seperti April hingga Juni. Pantai akan lebih indah, langit cerah, dan angin tidak terlalu kencang.
5. Kunjungi aneka festival di Thailand
Liburan Ke Thailand memiliki setidaknya dua festival yang terkenal, yaitu Songkran dan Loi Krathong.
Untuk Songkran, kata Valencia, biasanya diadakan pada tanggal 13-15 April setiap tahun.
Sementara itu, Loi Krathong jadwalnya tidak menentu, meski biasanya digelar antara November hingga Oktober.
“Jadi kalau ingin lihat yang lebih spesial, baiknya datang di April, atau Oktober sampai November,” tuturnya.
6. Apa di Thailand banyak makanan halal?
Liburan Ke Thailand Bagi wisatawan Muslim, Valen mengatakan bahwa mereka tidak perlu khawatir karena saat ini Thailand sudah menyediakan cukup banyak variasi makanan halal dan tempat ibadah.
“Hampir semua foodcourt di setiap mal pasti punya makanan halal. Di Thailand juga sudah gampang cari logo halal bahkan di street food (makanan kaki lima) juga gampang,” terangnya.
Adapun saat bulan puasa, lanjut dia, wisatawan muslim juga tidak perlu khawatir karena minimarket seperti Seven Eleven menyediakan aneka makanan instan berlabel halal. Makanan tersebut tinggal dipanaskan di microwave.
Bahkan, daerah utara Thailand yang nampaknya tidak memungkinkan, seperti Chiang Mai, nyatanya memiliki satu jalan yang berisi aneka makanan halal dan masjid.
Sementara itu, kata dia, Thailand memiliki sekitar lebih dari 3.700 masjid yang tersebar di berbagai kota.
7. Apakah orang Thailand menggunakan bahasa Inggris?
Valencia menyarankan wisatawan untuk mempelajari kosa kata dasar bahasa Thailand karena akan sangat berguna untuk tawar-menawar barang ataupun hal simpel lainnya.
Namun, jika belum fasih atau belum menguasai, sebenarnya tidak masalah karena masyarakat Thailand umumnya menguasai bahasa Inggris dasar.
“Tapi sebenarnya pada dasarnya orang Thailand bisa bahasa Inggris, cuma pelafalannya saja yang beda sama orang Indonesia,” kata dia.
Selain itu, papan informasi seperti nama jalan, rute, atau pemberitahuan di transportasi umum biasanya sudah menggunakan bahasa Inggris juga sehingga memudahkan wisatawan asing.
8. Transportasi umum di Thailand
Valen menyampaikan bahwa akses transportasi umum di Bangkok dan kota-kota sekitarnya sudah cukup mudah.
Jika ingin menghindari taksi yang macet dan lebih mahal, wisatawan bisa memanfaatkan sky train, MRT, bus, bahkan perahu.
“Banyak transportasi yang lain kaya sky train di atas, MRT di bawah, bahkan MRT sekarang sudah bisa ke mana-mana, terus ada express boat juga,” ujarnya.
Untuk menggunakan transportasi tersebut, terdapat kartu khusus one day pass, three day pass, ataupun yang dibeli satuan.
9. Keamanan untuk solo traveler
Liburan Ke Thailand Menurut Valenciam Thailand termasuk cukup aman untuk wisatawan individu atau solo traveler, termasuk perempuan.
“Di Thailand enggak usah khawatir. Selain karena hampir kebanyakan jalan itu terang, orang Thailand juga enggak iseng. Safety-nya (keamanannya) lumayan tinggi,” jelas dia.
Oleh karena itu, wisatawan bisa saja berjalan kaki malam-malam misalnya untuk membeli camilan karena di negara tersebut relatif aman.
Namun, Valen tetap mengimbau untuk selalu berhati-hati dan menjaga diri.
10. Atraksi wisata murah
Bagi wisatawan yang ingin liburan hemat, Thailand menawarkan cukup banyak variasi tempat wisata murah atau bahkan gratis, ungkap Valencia.
Di Phuket, misalnya, rata-rata pantainya dibuka secara gratis, sedangkan di Bangkok, banyak tempat hidden gem yang tidak dikenakan biaya atau dipatok murah.
“Salah satu rekomendasi travel influencer, misalnya Seven Eleven tercantik yang bisa lihat sunset (matahari terbenam). Apalagi milenial banyak yang kadang sudah malas ke kuil, mending nyari tempat estetis,” ujarnya.
Kamu tinggal rajin-rajin mencari informasi atau melakukan riset melalui media sosial. Selain hidden gem, Bangkok juga memiliki sejumlah taman yang cantik untuk jalan pagi ataupun nongkrong sore hari.
“Sekarang lagi tren taman jogging di dekat kampus, biasanya orang Indonesia suka nongkrong di situ buat cari jodoh. (Taman ini) lumayan terkenal karena gratis, bisa buat nyari kenalan, sama tempatnya estetis jadi bagus untuk foto-foto dan konten,” papar Valencia.
Pilihan lainnya, kata dia, tempat yang terjangkau seperti night market (pasar malam), yang masuknya gratis dan di dalamnya banyak jajanan dengan harga terjangkau.
Ia juga menyarankan Or Tor Kor, pasar aneka jenis buah yang tersedia sepanjang musim.
Selain itu, ada juga pasar mingguan (weekend market) Cathuchak yang terbesar di Thailand.
11. Perhatikan pantangan yang ada
Meski memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan di tengah masyarakat Thailand.
Selama melakukan perjalanan, sebaiknya kamu tetap menjaga etika dan memperhatikan imbauan, tata tertib, serta larangan yang ada.
Di antaranya, kata Valencia, adalah larangan membicarakan pemerintah, memegang kepala baik anak-anak maupun dewasa, dan berkontak dengan biksu.
12. Manfaatkan pusat informasi
Tips lain yang disarankan Valencia adalah memanfaatkan pusat informasi wisatawan yang tersebar jika membutuhkan bantuan.
“Banyak banget pusat informasi turis. Begitu sampai bandara pasti ketemu tourist information center,” terangnya.
Ia menjelaskan, pihak pariwisata Thailand (TAT) juga memiliki sejumlah pusat informasi wisatawan baik di bandara maupun beberapa tempat lain. Wisatawan bisa mengambil brosur dan peta gratis.
Selain itu, di stasiun transportasi publik seperti MRT dan sky train umumnya juga memiliki pusat informasi, begitu pula di hotel-hotel.
13. Unduh aplikasi perjalanan
Tips terakhir, wisatawan juga bisa memanfaatkan sejumlah aplikasi pendukung perjalanan, termasuk aplikasi wisata halal.
“Bahkan untuk teman-teman muslim ada (aplikasi) Thailand Moslem Friendly Destination. Itu lengkap mulai dari hotel halal, list (daftar) tempat ibadah masjid atau mushala, sampai arah kiblat,” ujarnya.
Aplikasi tersebut bisa diunduh sejak di Indonesia, serta dilengkapi versi bahasa Indonesia juga.
SUMBER : kompas