HARIAN DETEKSI – Bangun Pagi Bisa Turunkan Depresi? Ini Faktanya. Bangun pagi dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa bangun pagi membuat orang lebih energik dan bersemangat menyelesaikan tugas-tugasnya.
Bangun Pagi2 Bisa Turunkan Depresi? Ini Faktanya, Menarik ! Bangun pagi juga membuat kamu bisa berpikir lebih jernih dan sigap saat memutuskan sesuatu. Tidak hanya itu saja, bangun pagi juga bisa menurunkan depresi. Benarkah demikian? Cek faktanya di sini!
Tubuh Diprogram untuk Bangun Pagi
Orang-orang yang secara alami bangun pagi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah kesehatan mental daripada mereka yang sering begadang dan bangun siang. Secara biologis tubuh diprogram untuk bangun pagi karena ini terkait dengan perasaan bahagia serta risiko skizofrenia dan depresi yang lebih rendah.
Orang-orang yang tidur larut malam berisiko lebih besar mengalami masalah mental karena harus melawan jam biologis alami. Itulah sebabnya mengapa bangun pagi bisa menurunkan depresi dan meningkatkan kualitas hidup.
Terkait dengan depresi, salah satu manfaat yang sangat signifikan dari bangun pagi adalah berkurangnya tingkat stres. Bangun pagi dapat membuat hidupmu lebih teratur karena tidak perlu terburu-buru. Pun, kamu bisa memulai hari dengan lebih optimis dan positif sepanjang hari.
Memulai hari lebih pagi juga dapat meningkatkan konsentrasi. Kamu memiliki waktu lebih untuk menyesuaikan diri dengan agenda hari ini, sehingga lebih fokus mengerjakan hal-hal yang spesifik.
Bangun pagi juga dapat meningkatkan produktivitas karena:
1. Otak cenderung paling waspada di pagi hari. Jika kamu dapat fokus tanpa gangguan di pagi hari, kamu dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
2. Kamu cenderung membuat keputusan yang lebih baik dan berpikir lebih jernih di pagi hari daripada di sore dan malam hari.
3. Bangun pagi juga membuat kamu lebih berenergi dan bersemangat.
Pada akhirnya, keteraturan dan ketersediaan waktu yang lebih banyak karena bangun pagi dapat mengurangi stres yang bisa berujung pada depresi.
Selain harus terburu-buru dan merasa seperti sedang mengejar ketertinggalan sepanjang hari, efek berbahaya dari bangun terlambat adalah kesulitan untuk tidur di jam yang normal. Jika kamu bangun setiap hari dalam seminggu pada pukul 6 pagi dan kemudian tidur sampai pukul 8 pagi atau 9 pagi pada hari Sabtu, ini akan mengganggu jam internalmu. Besar kemungkinan efek yang kamu rasakan akan menyerupai jet lag.
Itulah mengapa sangat penting bangun pagi dan menjadikannya rutinitas. Rutinitas pagi akan menentukan irama harimu sepanjang hari. Bagaimana caranya memulai dan membiasakan diri untuk bangun pagi?
1. Mulai Perlahan
Jika kamu biasanya bangun jam 8 pagi dan memutuskan bahwa besok ingin bangun jam 5 pagi, kamu perlu memulainya perlahan. Cobalah bangun 15 menit lebih awal dari jam kamu biasanya bangun lalu perlahan ditingkatkan ke jam yang diinginkan.
2. Tidur Lebih Awal
Mulailah tidur lebih awal dari biasanya. Dengan begitu kamu akan mendapatkan jam tidur yang cukup.
3. Atur Jam Alarm
Kamu bisa menyetel alarm untuk memutar lagu yang penuh inspirasi atau energik untuk membantu bangun pagi. Dibangunkan dengan lagu favoritmu akan lebih baik ketimbang hanya sekadar bunyi alarm biasa.
Tubuh Diprogram untuk Bangun Pagi
Orang-orang yang secara alami bangun pagi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah kesehatan mental daripada mereka yang sering begadang dan bangun siang. Secara biologis tubuh diprogram untuk bangun pagi karena ini terkait dengan perasaan bahagia serta risiko skizofrenia dan depresi yang lebih rendah.
Orang-orang yang tidur larut malam berisiko lebih besar mengalami masalah mental karena harus melawan jam biologis alami. Itulah sebabnya mengapa bangun pagi bisa menurunkan depresi dan meningkatkan kualitas hidup.
Terkait dengan depresi, salah satu manfaat yang sangat signifikan dari bangun pagi adalah berkurangnya tingkat stres. Bangun pagi dapat membuat hidupmu lebih teratur karena tidak perlu terburu-buru. Pun, kamu bisa memulai hari dengan lebih optimis dan positif sepanjang hari.
Memulai hari lebih pagi juga dapat meningkatkan konsentrasi. Kamu memiliki waktu lebih untuk menyesuaikan diri dengan agenda hari ini, sehingga lebih fokus mengerjakan hal-hal yang spesifik.
Bangun pagi juga dapat meningkatkan produktivitas karena:
1. Otak cenderung paling waspada di pagi hari. Jika kamu dapat fokus tanpa gangguan di pagi hari, kamu dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
2. Kamu cenderung membuat keputusan yang lebih baik dan berpikir lebih jernih di pagi hari daripada di sore dan malam hari.
3. Bangun pagi juga membuat kamu lebih berenergi dan bersemangat.
Pada akhirnya, keteraturan dan ketersediaan waktu yang lebih banyak karena bangun pagi dapat mengurangi stres yang bisa berujung pada depresi.
Selain harus terburu-buru dan merasa seperti sedang mengejar ketertinggalan sepanjang hari, efek berbahaya dari bangun terlambat adalah kesulitan untuk tidur di jam yang normal. Jika kamu bangun setiap hari dalam seminggu pada pukul 6 pagi dan kemudian tidur sampai pukul 8 pagi atau 9 pagi pada hari Sabtu, ini akan mengganggu jam internalmu. Besar kemungkinan efek yang kamu rasakan akan menyerupai jet lag.
Itulah mengapa sangat penting bangun pagi dan menjadikannya rutinitas. Rutinitas pagi akan menentukan irama harimu sepanjang hari. Bagaimana caranya memulai dan membiasakan diri untuk bangun pagi?
1. Mulai Perlahan
Jika kamu biasanya bangun jam 8 pagi dan memutuskan bahwa besok ingin bangun jam 5 pagi, kamu perlu memulainya perlahan. Cobalah bangun 15 menit lebih awal dari jam kamu biasanya bangun lalu perlahan ditingkatkan ke jam yang diinginkan.
2. Tidur Lebih Awal
Mulailah tidur lebih awal dari biasanya. Dengan begitu kamu akan mendapatkan jam tidur yang cukup.
3. Atur Jam Alarm
Kamu bisa menyetel alarm untuk memutar lagu yang penuh inspirasi atau energik untuk membantu bangun pagi. Dibangunkan dengan lagu favoritmu akan lebih baik ketimbang hanya sekadar bunyi alarm biasa.
sumber : https://www.halodoc.com/