Harian Deteksi – Ameba atau amoeba adalah organisme sel tunggal berukuran mikroskopis yang bisa bergerak dan berpindah-pindah. Mereka bergerak menggunakan kaki-kaki semu yang disebut dengan pseudopodia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ameba/ame·ba/améba adalah binatang bersel satu tanpa bentuk tetap, menyerupai lendir yang bergerak, memiliki sifat kehidupan seperti pertumbuhan, pembiakan, metabolisme, dan daya gerak. Banyak orang lebih mengenalnya dengan istilah amuba. Meskipun begitu, kata amuba adalah bentuk tidak baku dari ameba.
Organisme ini termasuk dalam kelompok protista. Ameba bisa ditemukan di berbagai macam jenis lingkungan. Akan tetapi, organisme ini biasa ditemukan di perairan air tawar. Melansir laman Kidadl, berikut beberapa fakta menarik tentang ameba yang harus kamu ketahui.
1. Amoeba Termasuk organisme sosial
Ada beberapa jenis ameba yang hidup bersama-sama dengan ameba lain. Amoeba jenis ini hidup bersama-sama untuk bertahan hidup di lingkungan tertentu. Ini adalah bentuk hubungan simbiosis antara ameba.
Di lingkungan yang minim makanan, jenis ameba ini akan bersatu menolong satu sama lain. Mereka akan berkumpul untuk membentuk mikroorganisme yang lebih besar. Tubuh mikroorganisme yang lebih besar ini nantinya akan pindah ke area lain yang memiliki lebih banyak makanan.
2. Amoeba Bereproduksi secara aseksual
Ameba adalah organisme yang menggunakan reproduksi aseksual. Itu artinya, mereka tidak membutuhkan pasangan atau proses fertilisasi untuk berkembang biak. Mereka bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua setiap dua hari.
Setiap ameba yang membelah diri akan menghasilkan amoeba identik dengan struktur DNA yang sama. Ameba yang baru ini nantinya juga akan membelah diri menjadi dua setiap dua hari.
3. Amoeba Berkomunikasi dengan sinyal kimia
Seperti halnya dengan makhluk hidup lain, ameba bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Ameba menggunakan sinyal kimia yang dikeluarkan pada saat mereka bergerak untuk berkomunikasi.
Pada saat bergerak atau berpindah tempat, ameba menggunakan kaki-kaki semu mereka. Kaki semu ini lah yang mengeluarkan sinyal kimia tertentu yang membuat mereka menjadi sadar akan kehadiran ameba lain di sekitar mereka.
4. Memakan organisme mikroskopis lain
Makanan utama ameba adalah protozoa, bakteri, dan juga alga. Tiap ameba memiliki cara mencerna makanan yang berbeda-beda. Hal ini bisa terjadi karena ameba akan membentuk kaki semunya berdasarkan bentuk makanan yang akan dimakan agar bisa dicerna.
Saat kaki semu ameba berhasil menutupi makanan tersebut, ia akan “menelan” partikel makanan ke dalam membran sel. Bahan kimia yang ada di dalam tubuh ameba kemudian akan mencerna partikel makanan tersebut.
5. Mempunyai habitat di perairan
Ameba bisa tinggal di berbagai macam tempat yang berair. Mereka bisa ditemukan di dasar selokan, kolam, danau, bendungan air tawar, serta genangan air. Mereka juga bisa ditemukan di sungai dan mata air.
Ameba pada umumnya tidak menyukai sinar matahari dan lebih suka hidup di air yang tidak terkena sinar matahari. Selain hidup dengan sesama ameba, mereka biasanya hidup berdampingan dengan makhluk air lain, seperti ikan kepe-kepe air tawar atau kerang air tawar.
6. Bisa berbahaya bagi manusia
Ada satu jenis ameba yang dikenal beracun dan bisa mengakibatkan kematian kepada manusia. Jenis ameba ini adalah Naegleria fowleri atau disebut juga dengan ameba pemakan otak.
Jenis ameba ini hidup di air tawar yang hangat atau air kotor yang terkontaminasi. Saat ameba ini masuk ke dalam tubuh manusia, ia akan menyebabkan infeksi dan inflamasi pada otak yang akan menyebabkan jaringan otak rusak.
Tentunya masih banyak fakta menarik tentang binatang mikroskopis ini. Mereka bisa saja ada di kolam renang atau di selokan dekat rumahmu. Hindari berenang atau bermain di air yang kotor agar terhindar dari jenis ameba yang berbahaya.
Sumber : idntimes.com